Saturday, May 28, 2016

Makna dan Prinsip Umum Bimbingan dan Tugas UAS " Merancang Perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD secara Komprehensif beserta Contoh Konkritnya"




MATA KULIAH BIMBINGAN KONSELING

TUGAS 1
 
MAKNA dan PRINSIP UMUM BIMBINGAN

RESUME

Disusun sebagai Pemenuhan Mata Kuliah Tugas Bimbingan Konseling dengan Dosen Pengampu Ibu Nanik

Disusun oleh :
Kelompok 1 

                             Duwi Ernawati                       (150210204024)
                             Tika Triyana                          (150210204030)
                             N. Lailatul Nadhifatul Uyun (150210204040)
                             Rike Septiana Damayanti      (150210204104)
                             Mega Anugerah                     (150210204112)
                             Ningsita                                  (150210204152)
Kelas B
                            

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
MAKNA dan PRINSIP UMUM BIMBINGAN
           Layanan bimbingan di sekolah dasar akan lebih banyak terkait dan terpaku dengan proses pembelajaran yang menjadi wahana bagi layanan bimbingan belajar, pribadi, social dan karir,  baik untuk anak berbakat, kesulitan belajar, maupun anak dengan perilaku masalah.
Tujuan dari layanan bimbingan di sekolah dasar, antara lain :
1.      Memperoleh pemahaman konseptual tentang makna dan prinsip bimbingan, kedudukan dan kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar, pendekatan perkembangan dalam bimbingan dan bentuk layanan bimbingan di sekolah dasar.
2.      Terampil memehami fenomena kebutuhan siswa sekolah dasar akan layanan bimbingan.
1.      Makna dan Prinsip Umum Bimbingan
a.      Makna Bimbingan
        Bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
        Dari definisi di atas dapat diangkat makna bahwa:
1.      Bimbingan adalah suatu proses. Sebagai suatu proses, bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan, berlangsung terus menerus dan bukan kegiatan seketika atau kebetulan. Bimbingan adalah kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan dan bukan kegiatan sewaktu-waktu atau insidental
2.      Bimbingan adalah bantuan. Makna bantuan dalam bimbingan ialah mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa, memberikan dorongan dan semangat, menumbuhkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah periakunya sendiri. Bantuan dalam bimbingan bukanlah memaksa kehendak pembimbing kepada siswa untuk memilih dan mengambil keputusan sendiri atas tanggung jawab sendiri.
3.      Bantuan itu diberikan kepada individu. Individu yang diberi bantuan adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan dalam bimbingan diberikan dengan mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu. Berarti bahwa bantuan yang diberikan kepada siswa harus didasarkan kepada pemahaman terhadap kebutuhan dan masalah siswa. Oleh karena itu guru perlu memiliki keterampilan memahami perkembangan kebutuhan, dan masalah siswa.
4.      Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal. Perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Perkembangan optimal merupakan suatu kondisi dinamik di mana individu mampu mengenal dan memahami diri; berani menerima kenyataan diri; mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai; melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.
b.      Prinsip-prinsip umum bimbingan
Prinsip-prinsip yang dikemukakan berikut berkenaan dengan tujuan, praktek, dan kaidah umum pelaksanaan bimbingan disekolah atau dalam tatanan pendidikan pada umumnya.
1.      Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang. Pembimbing tidaklah memaksakan kehendak dan arah perkembangan system, dan bantuan yang diberikan itu berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan masalah siswa. Pembimbing bertugas untuk membantu siswa memahami system nilai kehidupan yang baik dan benar sebagai bagian dari proses pengembangan dirinya.
2.      Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa. Prinsip ini mengandung arti bahwa pembimbing perlu memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan menjadikan perkembangan dan kebutuhan siswa tersebut sebagai salah satu dasar bagi penyusunan progam bimbingan disekolah. Prinsip ini juga mengandung arti bahwa pemberian bantuan kepada siswa adalah upaya mencegah munculnya masalah dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah sendiri.
3.      Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa. Prinsip ini mengandung arti bahwa dalam bimbingan, semua segi perkembangan siswa, baik fisik, mental, social, maupun emosianal, dipandang sebagai satu kesatuan yang saling berkaitan. Contoh : kesulitan siswa dalam belajar menulis bisa terkait dengan atau bahkan mungkin dilatar belakangi oleh gangguan stabilitas kehidupan emosional.
4.      Bimbingan berdasar pada pengakuan atas kemampuan individu untuk menentukan pilihan.  Prinsip ini mengandung bahwa setiap siswa memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan  sediri tentang apa yang akan dialakukan. Menentukan pilihan adalah hak pribadi seseorang, akan  tetapi proses menentukan pilihan tidak bisa lepas dari konsekuensi pilihan itu. Artinya,  membantu siswa mengembangkan kemampuan memilih sekaligus juga membantu siswa untuk memahami dan mau menerima konsekuensi pilihannya sendiri.
5.      Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan. Proses pendidikan bukanlah proses pengembangan aspek intelektual semata, melainkan proses pengembangan seluruh aspek kepribadian siswa. Artinya, di dalam praktik kehidupan tidak cukup hanya melaksanakan proses pembelajaran yang lebih banyak terfokus kepada pembantu siswa menguasai pengetahuan secara intelektual melainkan juga harus disertai dengan pengembangan aspek lain seperti keterampilan social, kecerdasan emosial, disiplin diri, pemahaman diri, sikap dan kebiasaan belajar. Oleh karena itu, keberadaan bimbingan di dalam proses pendidikan terkait erat dengan proses pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjang perkembangan siswa.
Bimbingan dimaksudkan untuk membuat siswa merealisasikan dirinya. Prinsip ini mengandung arti bahwa bantuan di dalam proses bimbingan diarahkan untuk membantu siswa memahami dirinya, mengarahkan diri pada tujuan yang realistic, dan menjamin tujuan yang realistik itu sesuai dengan kemampuan diri dan peluang yang diperoleh. 


TUGAS 2

“Merancang Perencanaan Pelaksanaan  Bimbingan Karir di Sekolah Dasar Secara Komprehensif beserta Contoh Konkritnya”

MAKALAH

Disusun sebagai Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Bimbingan Konseling dengan Dosen Pengampu Dra. Nanik Yulianti, M.Pd


Oleh :
Tika Triyana
150210204030
KELAS B



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015



BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
            Pada dasarnya anak-anak pada usia sekolah dasar secara khas terbuka kepada dan berintraksi dengan rentang stimuli yang luas dan berbagai perilaku. Dalam antusiasme dan keingin tahuannya yang tak terkendalikan, mereka belum dipaksa oleh realitas - realitas sosial yang mengganggu dan yang mengubah persepsi-persepsi dari saudara-saudaranya yang lebih tua dan banyak orang dewasa dimana mereka beridentifikasi. Sehingga di sini para pendidik mengarahkan anak – anak kearah yang positif untuk masa depan mereka, salah satunya lewat bimbingan karir.
Bimbingan karier di sekolah dasar tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan prematur. fokusnya malahan akan kesadaran akan pilihan yang bakal tersedia , cara-cara mengantisipasi dan merencanakannya ,serta hubungannya dengan ciri-ciri pribadi .Banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan mempunyai kesempatan-kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya .Murid-murid ini juga perlu menyadarinya ,bagaimana mereka berubah ,dan bagai mana mereka dapat menggunakan penggalaman penggalaman sekolah untuk menjelajah dan bersiap guna menyongsong masa depan, maka para pendidik perlunya mengetahui bagaimana pelaksanaan bimbingan karir tersebut di SD.                   
1.2.     Rumusan Masalah
            Rumusan masalah makalah ini adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan bimbingan karir yang komprehensif di SD?
2.      Apa pentingnya bimbingan karir bagi siswa SD ?
3.      Apa tujuan pelaksanaan bimbingan karir di SD ?
4.      Apakah teknik bimbingan bagi murid SD ?
5.      Apakah materi bimbingan karir di SD ?
6.      Bagaimana perkembangan karir di usia anak SD ?
7.      Bagaimana contoh konkrit dan program pelaksanaan bimbingan karir di SD ?
8.      Apa sajakah jenis masalah karir siswa di SD ?

1.3.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian bimbingan karir yang komprehensif di SD.
2.      Mengetahui pentingnya bimbingan karir bagi siswa SD.
3.      Mengetahui tujuan pelaksanaan bimbingan karir di SD.
4.      Mengetahui teknik bimbingan bagi murid SD.
5.      Mengetahui materi bimbingan karir di SD.
6.      Mengetahui perkembangan karir di usia anak SD.
7.      Mengetahui contoh konkrit dan program pelaksanaan bimbingan karir di SD.
8.      Mengetahui jenis masalah karir siswa di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Bimbingan Karir Di SD.
Menurut Miller dalam Roosdi Achmad Syuhada (1998:15) Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri (Guidance is the proces of helping individualis achieve the self understanding and self and direction) sedangkan karier diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada dunia kerja (Dewa Ketut Sukardi, 1987:18), sedangkan bimbingan karier dapat didefinisikan suatu proses pemberian bantuan kepada individu-individu dalam mencapai penanaman dan pengarahan diri pada pekerjaan, jabatan dan kedudukan yang miliki oleh individu. Bimbingan karier adalah proses bantuan yang diberikan kepada siswa agar dapat memahami diri, memahami nilai-nilai, memahami lingkungan, mengenal masalah dan cara mengatasi, serta dapat merencanakan masa depan (Depdikbud Provinsi Jateng; 1991:4).
Dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi (1987:22), mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya. Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karier dapat dipandang sebagai suatu proses perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal perencanaan karier, pembuatan keputusan, perkembangan ketrampilan/ keahlian informasi karier, dan pemahaman diri.
Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan, bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Bimbingan karier di sekolah dasar tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan pilihan prematur. fokusnya malahan akan kesadaran akan pilihan pilihan yang bakal tersedia , cara cara mengantisipasi dan merencanakannya ,serta hubungannya dengan cirri cirri pribadi .banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan mempunyai kesempatan kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya .murid murid ini juga perlu menyadarinya ,bagaimana mereka berubah ,dan bagai mana mereka dapat menggunakan penggalaman penggalaman sekolah untuk menjelajah dan bersiap guna menyongsong masa depan .
2.2  Pentingnya Bimbingan Karir Bagi Siswa SD
Masalah karir sangat erat bahkan tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi.  Individu yang mengalami masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga.  Oleh karena itu, bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya.  Bimbingan karir sangat penting dipelajari secara khusus karena beberapa alasan, diantanya:
1.      Kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi.
2.      Bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan.  Super mengemukakan bahwa dengan membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan, membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan lain secara tepat.  Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan dalam penyesuaian secara keseluruhan.
3.      Psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh beimbingan karir.  Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam pengembangan karirnya.
2.3  Tujuan Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD
Bimbingan karir di sekolah dasar diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan  dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.  Bimbingan karir di sekolah dasar juga erat kaitannya dengan upaya membantu peserta didik memahami mana yang disukai dan apa yang tidak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri.  Menurut Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingann karir di SD difokuskan pada kesadaran diri dan dan kesadaran karir (self and career awarness). Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu murid agar dapat:
1.      Mengenal macam-macam dan ciri-ciri berbagai jenis pekerjaan yang ada.
2.      Merencanakan masa depan.
3.      Membantu arah pekerjaan.
4.      Menyesuaikan keterampilan, kemampuan dan minat dengan jenis pekerjaan.
5.      Membantu mencapai cita-cita (Depdikbud, 1994).                                                      
Menurut Bailey dan Nihien (1989), program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di kelas tinggi hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal berikut:
1.      Informasi yang difokuskan kepada tenggung jawab dan struktur pekerjaaan.
2.      Penyediaan waktu dan kesempatan bagi peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
3.      Kesempatan bagi peserta didik untuk berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya.
4.      Kesempatan bagi peserta didik untuk mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang diplihnya.
5.      Kesempatan bagi peserta didik untuk mengenali faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
2.4  Teknik Bimbingan Karir Bagi Murid SD
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket bimbingan karir, pengamatan, bacaan, narasumber, dan ceritera.
1.      Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah guru.  Dalam teknik terpadu, guru hendaknya menliti materi kurikulum yang dapat disisipi bimbingan karir
2.      Paket bimbingan karir
Paket bimbingan karir dikemass dalam bentuk modul yang terdiri dari satu topik dan sub topik pembahasan.
3.      Bacaan
Dalam hal ini siswa disuruh untuk membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil.  Selain dalam buku riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
4.      Narasumber
Wawasan murid tentang dunia pekerjaan dapat pula diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke sekolah untuk berdoalog dengan anak-anak.Dapat pula ditugaskan untuk berdialog dengan orang tua masing-masing.
5.      Pengamatan
Dalam hal ini siswa dapat diajak jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta mengadakan pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang yang ditemukan.
6.      Ceritera
Murid usia SD sangat menyenangi ceritera, oleh karena itu guru dapat saja melaksanakan bimbingan karir melalui ceritera.  Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
2.5  Materi Bimbingan Karir di SD
Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di SD (1994) adalah sebagai berikut:
a.       Isi Bimbingan Karir untuk kelas rendah mencakup:
1)        Mengenalkan perbedaan antar teman sebaya.
2)        Menggambarkan perkembangan diri siswa.
3)        Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai dengan tuntutan lingkungan.
4)        Mengenalkan keterampilan yang dimiliki.
5)        Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah.
6)        Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang dewasa.
7)        Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik.
8)        Mengenalkan mengapa ora memilih suatu pekerjaan, dan pilihan itu masih dapat berubah.
9)        Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan dari sekarang.
10)    Mengenalkan bahwa kehidupan seseorang dapat memiliki banyak peran.
11)    Menjelaskan bahwa pekerjaan seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
b.      Isi Bimbingan Karir untuk kelas tinggi:
1)      Menjelaskan mencontoh orang-orang yang berhasil.
2)      Melatih  siswa menggambarkan kehidupan di masa yang akan datang.
3)      Membimbing diskusi mengenai pekerjaan wanita dan pria.
4)      Menjelaskan jenis-jenis keterampilan yang diakitkan dengan pekrejaan tertentu.
5)      Melatih siswa membayangkan hal-hal yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.
6)      Membimbing  siswa tentang macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
7)      Menjelaskan pengaruh nilai yang dinaut dalam pengambilan keputusan.
8)      Membimbing  siswa untuk meperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat meepengaruhi karir.
9)      Melatih siswa merencanakan pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa ini.
10)  Membimbing siswa berdiskusi tentang pengaruh pekerjaan orang terhadap kehisupan anak.
11)  Melatih murid melihat hubungan antara minat dan kemampuan.
12)  Mengenalkan bermacam-macam untuk menilai kemajuan prestasi.
2.6  Perkembangan Karir di Usia Anak SD
a.       Teori perkembangan karir Super (Sharf, 1992 : 123) disebut dengan istilah pelangi perkembangan karir sepanjang hayat. Ada dua konsep utama yang perlu dipahami dari pelangi perkembangan karir sepanjang hayat karya Super ini, yaitu peran kehidupan (roles) dan tahapan perkembangan karier (Development stages). Super (Sharf, 1992 : 122) mendeskripsikan enam peran kehidupan yaitu peran individu sebagai (1) Child, (2) Student, (3) Leisurite, (4) Citizen, (5) Worker, (6) Homemaker.
Menurut Super (Sharf, 1992 : 122), pada masa anak sebagai Child, Student, dan Leisurite merupakan peran yang sangat penting. Sedangkan pada masa remaja peran utama yang dianggap penting ialah sebagai Citizen dan Worker. Tetapi peran sebagai Worker masih terbatas, karena peran ini menjadi peran utama masa dewasa.
Dalam mengembangkan teori tentang tahapan perkembangan karir, Super (Sharf, 1992 : 124) mengemukakan lima tahapan perkembangan, yaitu tahap (1) pertumbuhan (growth), (2) eksplorasi (exploration), (3) penentuan (establiahment), (4) pemeliharaan (maintenance), dan (5) tahap penurunan (disengagement). Kelima tahapan tersebut terbagi atas sub-sub tahapan.
Tahapan pertumbuhan (gowth) karir terjadi pada usia antara 0-14 tahunan. Tahap ini terdiri atas empat sub tahapan perkembangan, yaitu sub tahapan berkembangnya keingintahuan (curiosity), fantasi (fantasies), minat (interests), dan berkembangnya kemampuan (capacities) karir.
Keingintahuan anak pada usia 0-4 tahunan terhadap jenis-jenis karir merupakan awal perkembangan karir individu. Misalnya, anak yang melihat dokter sedang memeriksa pasiennya, jika ia tertarik oleh dunia kedokteran yang dilihatnya maka ia akan terdorong untuk mencari tahu tentang kedokteran. Jadi keingintahuan merupakan dorongan dasar (drive) atau kebutuhan (needs) sedangkan eksplorasi merupakan perilaku (action).
Sub tahapan fantasi terjadi pada usia 4-7 tahun di mana anak mulai mengembangkan fantasi karirnya. Misalnya, anak bermain dokter-dokteran seolah-olah ia sebagai dokter yang sebenarnya. Sub fantasi yang ketiga ditandai dengan munculnya minat anak terhadap karir tertentu, yang terjadi antara usia 7-11 tahun. Misalnya anak yang berminat menjadi pesepak bola profesional ia mulai menekuni dan menikmati aktivitas-aktivitas persepakbolaan. Tetapi pada tahap ini mereka belum mempertimbangkan faktor-faktor penghambat karir yang diminatinya itu. Sub tahapan keempat ialah berkembangnya kemampuan yang menjadi dasar terbentuknya kecakapan pada karir tertentu. Umumnya, sub tahapan ini terjadi diantara usia 11-14 tahun.
Tahap ekslorasi (eksploration) karir terjadi pada usia antara 18-15 tahunan. Tahap ini mencakup upaya-upaya individu dalam memperoleh suatu ide yang lebih baik tentang informasi pekerjaan, memilih alternatif-aternatif karir, mengambil keputusan karir, dan mulai bekerja (Super dalam Sharf, 1992 : 180)
Tahapan ini terjadi atas tiga sub tahapan, yaitu kristalisasi (crystallizing), spesifikasi (specifying), dan implementasi (implementing) karir.
Tahap penentu (establisment) karir terjadi pada usia antara 30-45 tahun. Tahap pemeliharaan (maintenance), karir terjadi pada usia antara 45-65 tahun. Tahap penurunan (disengagement) karir pada umumnya terjadi dimulai usia 65 tahun keatas.
b.      Karier anak usia SD menurut teori ciri dan faktor
Teori ciri dan faktor dikembangkan Frank Parson pada tahun 1909. Dalam pandangan Parson, istilah ciri mengacu kepada suatu karakteristik individu yang dapat di ukur melalui tes. Istilah faktor mengacu pada dua hal. Pertama, mengacu kepada suatu karakteristik yang dipersyaratkan untuk berhasil dalam penampilan kerja. Kedua, mengacu kepada suatu pendekatan statistik yang digunakan untuk membedakan karakteristik penting suatu kelompok orang. Dengan demikian istilah ciri dan faktor mengacu kepada asesmen terhadap karakteristik-karakteristik individu dan pekerjaan (Sharf, 1992 : 17).
Menurut teori ini anak SD telah memunculkan ciri dan faktor yang dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan karir. Untuk pengembangan karir pada anak usia SD, Parson (Sharf, 1992 : 18-34) mengemukakan dua langka pengambilan keputusan karir.
Pertama, perolehan pemahaman diri ialah pemahaman secara jelas tentang sikap, prestasi, kemampuan, minat, amibisi, sumber keterbatasan dan penyebab-penyebabnya, nilai-nilai, dan kepribadian. Sejak dini anak usia SD dibimbing untuk memahami kesemuanya itu. Misalnya, anak usia SD sudah mulai diajak mendiskusikan kelebihan dan kekurangan diri sendiri dilihat dari prestasi belajarnya, diajak mendiskusikan minat-minatnya, dan mendiskusikan berbagai hal yang terkait dengan cirri-ciri dirinya. Kedua, memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja yang mencakup pengetahuan tentang informasi tipe lapangan kerja seperti kondisi dan upah kerja, sistem klasifikasi kerja, serta ciri dan faktor yang dipersyaratkan suatu pekerjaan. Dalam memfasilitasi perkembangan karier anak usia SD orang tua atau guru hendaknya mengenalkan semua bidang karir yang ada, terutama yang dekat dengan lingkungan anak.
2.7  Contoh Konkrit dan Program Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD
Dalam pelaksanaan bimbingan karir di SD, konselor memberikan gambaran kepada siswa mengenai pentingnya pekerjaan untuk menunjang kehidupannya di masa depan yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana. Memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekitarnya sehingga menumbuhkan cita-cita didalam diri siswa dengan menggambarkan ciri-ciri masing-masing suatu pekerjaan. Konselor juga memberikan informasi tentang keuletan dan ketabahan dalam mengajar dan mengembangkan karir tertentu.
Contoh konkrit pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4). Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier. Pendapat  di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara pendekatan sebagai berikut :
a.    Pendekatan Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan
karier melalui dua cara :
1.      Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
2.      Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
b.    Pendekatan Kelompok 
1.      Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
2.      Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
3.      Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informasi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan sebagainya.
4.      Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ke tempat suatu pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.
Saat ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada pola pikir siswa. Tidak jarang kita menemukan siswa seusia SD telah menggunakan Handphone yang canggih seperti BlackBerry dan didukung oleh layanan internet. Sehingga mereka dengan bebas berinteraksi dengan siapa saja. Handphone yang didukung oleh layanan internet, mampu membuka peluang usaha seperti jual beli Online, maka dengan begitu dapat membuka wawasan siswa tentang dunia kerja atau karir melalui HandPhone yang mereka miliki.  Namun kegiatan ini harus tetap berada di bawah pengawasan orang tua dan orang tua harus member tahu tentang dampak positif dan negative dari jual beli online melalui Handphone, agar anak tersebut mampu berfikir kritis.
2.9  Jenis Masalah Karir Di SD
Bimbingan karir di sekolah diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Masalah karir yang terjadi pada siswa sekolah biasanya adalah:           
1.      Siswa SD selalu berpikir untuk masa depan (membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang realistis.
2.      Siswa SD mempunyai cita-cita yang tinggi namun belum mengerti apakah itu sesuai denga kemampuan para siswa.      
BAB III
PENUTUP
3.1         Kesimpulan
Bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Bimbingan karir sangat penting dipelajari secara khusus karena kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi, bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau sebagai penyembuhan, dan psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh beimbingan karir.  Secara umum tujuan bimbingan karir bagi siswa Sekolah Dasar yaitu untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis pekerjaan  dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif. 
Bimbingan karir di sekolah dasar dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket bimbingan karir, pengamatan, bacaan, narasumber, dan ceritera.
Isi bimbingan karir yang hendaknya dikembangkan di SD menurut buku pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di SD (1994) dibedakan antara Bimbingan Karir untuk kelas rendah dan Bimbingan Karir untuk kelas tinggi. Kelas rendah meliputi kelas 1 , 2, 3 dan kelas tinggi meliputi kelas 4, 5, 6.
Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang Perkembangan Karir di usia anak SD yaitu teori perkembangan karir Super yang disebut dengan istilah pelangi perkembangan karir sepanjang hayat, dan teori ciri dan factor  istilah ciri dan faktor mengacu kepada asesmen terhadap karakteristik-karakteristik individu dan pekerjaan.
Dalam pelaksanaan bimbingan karir di SD, konselor memberikan gambaran kepada siswa mengenai pentingnya pekerjaan untuk menunjang kehidupannya di masa depan yang disampaikan dengan bahasa yang sederhana.Contoh konkrit pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4). Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier. Saat ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada pola pikir siswa dan memudahkan siswa untuk mencari tahu segala sesuatu dengan cepat. Hal ini akan membuat siswa berfikir lebih kritis, namun tindakan ini harus selalu dalam pengawasan orang tua.
Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Masalah karir yang terjadi pada siswa sekolah biasanya adalah siswa SD selalu berpikir untuk masa depan (membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang realistis, dan siswa SD mempunyai cita-cita yang tinggi namun belum mengerti apakah itu sesuai denga kemampuan para siswa. 






DAFTAR PUSTAKA
Hadi, Irwan. 2013. Perkembangan Peserta Didik Perkembangan Karir Anak SD. (Online), diakses tanggal 08 November 2015, http://irwanhadipgsd.blogspot.co.id/2013/11/perkembangan-peserta-didik perkembangan_1246.html.

Pratiwi, Ayu Ningrat. 2014. Bimbingan Karir Di Sd. (Online), diakses pada tanggal 08 November 2015, http://ayuningratpratiwi.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-bk-sd-bimbingan-karir-di.html.

Sugianto, Akhmad. 2013. Bimbingan Karir. (Online), diakses pada tanggal 08 November 2015, http://akhmad-sugianto.blogspot.co.id/2013/02/bimbingan-karir.html.

Ramadani, Sri Risky. 2015. Bimbingan Karier. (Online), diakses pada tanggal 08 November 2015, http://sririsky.blogspot.co.id/2015/06/bimbingan-karier.html.

 

 















0 comments:

Post a Comment