MATA KULIAH BIMBINGAN KONSELING
TUGAS 1
RESUME
Disusun sebagai Pemenuhan Mata Kuliah Tugas Bimbingan Konseling dengan Dosen
Pengampu Ibu Nanik
Disusun oleh
:
Kelompok 1
Duwi
Ernawati (150210204024)
Tika
Triyana (150210204030)
N.
Lailatul Nadhifatul Uyun (150210204040)
Rike Septiana Damayanti (150210204104)
Mega
Anugerah (150210204112)
Ningsita (150210204152)
Kelas B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU
PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
MAKNA dan PRINSIP UMUM BIMBINGAN
Layanan bimbingan di sekolah dasar
akan lebih banyak terkait dan terpaku dengan proses pembelajaran yang menjadi
wahana bagi layanan bimbingan belajar, pribadi, social dan karir, baik untuk anak berbakat, kesulitan belajar,
maupun anak dengan perilaku masalah.
Tujuan
dari layanan bimbingan di sekolah dasar, antara lain :
1.
Memperoleh pemahaman
konseptual tentang makna dan prinsip bimbingan, kedudukan dan kebutuhan akan
layanan bimbingan di sekolah dasar, pendekatan perkembangan dalam bimbingan dan
bentuk layanan bimbingan di sekolah dasar.
2.
Terampil memehami
fenomena kebutuhan siswa sekolah dasar akan layanan bimbingan.
1. Makna dan Prinsip Umum
Bimbingan
a. Makna Bimbingan
Bimbingan
adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan
optimal.
Dari definisi di atas dapat diangkat
makna bahwa:
1.
Bimbingan adalah
suatu proses. Sebagai suatu proses, bimbingan merupakan kegiatan
yang berkelanjutan, berlangsung terus menerus dan bukan kegiatan seketika atau
kebetulan. Bimbingan adalah kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah
kepada pencapaian tujuan dan bukan kegiatan sewaktu-waktu atau insidental
2.
Bimbingan adalah bantuan.
Makna bantuan dalam bimbingan ialah mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi
perkembangan siswa, memberikan dorongan dan semangat, menumbuhkan keberanian
bertindak dan bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan
mengubah periakunya sendiri. Bantuan dalam bimbingan bukanlah memaksa kehendak
pembimbing kepada siswa untuk memilih dan mengambil keputusan sendiri atas
tanggung jawab sendiri.
3.
Bantuan itu diberikan
kepada individu. Individu yang diberi bantuan adalah individu yang
sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan dalam bimbingan diberikan
dengan mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu. Berarti bahwa bantuan
yang diberikan kepada siswa harus didasarkan kepada pemahaman terhadap
kebutuhan dan masalah siswa. Oleh karena itu guru perlu memiliki keterampilan
memahami perkembangan kebutuhan, dan masalah siswa.
4.
Tujuan bimbingan
adalah perkembangan optimal. Perkembangan optimal yaitu
perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang
baik dan benar. Perkembangan optimal merupakan suatu kondisi dinamik di
mana individu mampu mengenal dan memahami diri; berani menerima kenyataan diri;
mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai;
melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.
b. Prinsip-prinsip umum bimbingan
Prinsip-prinsip yang dikemukakan berikut
berkenaan dengan tujuan, praktek, dan kaidah umum pelaksanaan bimbingan
disekolah atau dalam tatanan pendidikan pada umumnya.
1. Bimbingan
diberikan kepada individu yang sedang berada dalam proses berkembang.
Pembimbing tidaklah memaksakan kehendak dan arah perkembangan system, dan
bantuan yang diberikan itu berdasarkan pemahaman terhadap kebutuhan dan masalah
siswa. Pembimbing bertugas untuk membantu siswa memahami system nilai kehidupan
yang baik dan benar sebagai bagian dari proses pengembangan dirinya.
2. Bimbingan
diperuntukkan bagi semua siswa. Prinsip ini mengandung arti bahwa pembimbing
perlu memahami perkembangan dan kebutuhan siswa secara menyeluruh dan
menjadikan perkembangan dan kebutuhan siswa tersebut sebagai salah satu dasar
bagi penyusunan progam bimbingan disekolah. Prinsip ini juga mengandung arti
bahwa pemberian bantuan kepada siswa adalah upaya mencegah munculnya masalah
dan mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan masalah sendiri.
3. Bimbingan
dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa. Prinsip ini
mengandung arti bahwa dalam bimbingan, semua segi perkembangan siswa, baik
fisik, mental, social, maupun emosianal, dipandang sebagai satu kesatuan yang
saling berkaitan. Contoh : kesulitan siswa dalam belajar menulis bisa terkait
dengan atau bahkan mungkin dilatar belakangi oleh gangguan stabilitas kehidupan
emosional.
4. Bimbingan
berdasar pada pengakuan atas kemampuan individu untuk menentukan pilihan. Prinsip ini mengandung bahwa setiap siswa
memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan
sediri tentang apa yang akan dialakukan. Menentukan pilihan adalah hak
pribadi seseorang, akan tetapi proses menentukan
pilihan tidak bisa lepas dari konsekuensi pilihan itu. Artinya, membantu siswa mengembangkan kemampuan
memilih sekaligus juga membantu siswa untuk memahami dan mau menerima
konsekuensi pilihannya sendiri.
5. Bimbingan
adalah bagian terpadu dari proses pendidikan. Proses pendidikan bukanlah proses
pengembangan aspek intelektual semata, melainkan proses pengembangan seluruh
aspek kepribadian siswa. Artinya, di dalam praktik kehidupan tidak cukup hanya
melaksanakan proses pembelajaran yang lebih banyak terfokus kepada pembantu
siswa menguasai pengetahuan secara intelektual melainkan juga harus disertai
dengan pengembangan aspek lain seperti keterampilan social, kecerdasan emosial,
disiplin diri, pemahaman diri, sikap dan kebiasaan belajar. Oleh karena itu,
keberadaan bimbingan di dalam proses pendidikan terkait erat dengan proses
pembelajaran maupun kegiatan-kegiatan lain yang menunjang perkembangan siswa.
Bimbingan
dimaksudkan untuk membuat siswa merealisasikan dirinya. Prinsip ini mengandung
arti bahwa bantuan di dalam proses bimbingan diarahkan untuk membantu siswa
memahami dirinya, mengarahkan diri pada tujuan yang realistic, dan menjamin
tujuan yang realistik itu sesuai dengan kemampuan diri dan peluang yang
diperoleh.
TUGAS 2
“Merancang Perencanaan Pelaksanaan Bimbingan Karir di Sekolah Dasar Secara
Komprehensif beserta Contoh Konkritnya”
MAKALAH
Disusun sebagai Pemenuhan Tugas Mata
Kuliah Bimbingan Konseling dengan Dosen Pengampu Dra. Nanik Yulianti, M.Pd
Oleh :
Tika Triyana
150210204030
KELAS B
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada
dasarnya anak-anak pada usia sekolah dasar secara khas terbuka kepada dan
berintraksi dengan rentang stimuli yang luas dan berbagai perilaku. Dalam antusiasme
dan keingin tahuannya yang tak terkendalikan, mereka belum dipaksa oleh
realitas - realitas sosial yang mengganggu dan yang mengubah persepsi-persepsi
dari saudara-saudaranya yang lebih tua dan banyak orang dewasa dimana mereka
beridentifikasi. Sehingga di sini para pendidik mengarahkan anak – anak kearah
yang positif untuk masa depan mereka, salah satunya lewat bimbingan karir.
Bimbingan karier di sekolah dasar
tidak dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan prematur. fokusnya
malahan akan kesadaran akan pilihan yang bakal tersedia , cara-cara
mengantisipasi dan merencanakannya ,serta hubungannya dengan ciri-ciri pribadi
.Banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan mempunyai
kesempatan-kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya
.Murid-murid ini juga perlu menyadarinya ,bagaimana mereka berubah ,dan bagai
mana mereka dapat menggunakan penggalaman penggalaman sekolah untuk menjelajah
dan bersiap guna menyongsong masa depan, maka para pendidik perlunya mengetahui
bagaimana pelaksanaan bimbingan karir tersebut di SD.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan
karir yang komprehensif di SD?
2. Apa pentingnya bimbingan karir bagi
siswa SD ?
3. Apa tujuan
pelaksanaan bimbingan karir di SD ?
4. Apakah teknik bimbingan bagi murid
SD ?
5. Apakah materi bimbingan karir di SD
?
6. Bagaimana perkembangan karir di usia
anak SD ?
7. Bagaimana
contoh konkrit
dan program pelaksanaan bimbingan karir di SD ?
8. Apa sajakah jenis masalah karir
siswa di SD ?
1.3.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian bimbingan karir yang komprehensif di SD.
2.
Mengetahui pentingnya bimbingan karir bagi siswa SD.
3.
Mengetahui tujuan pelaksanaan bimbingan karir di SD.
4.
Mengetahui teknik bimbingan bagi murid SD.
5.
Mengetahui materi bimbingan karir di SD.
6.
Mengetahui perkembangan karir di usia anak SD.
7.
Mengetahui contoh konkrit dan program pelaksanaan bimbingan
karir di SD.
8.
Mengetahui jenis masalah karir siswa di SD.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bimbingan Karir Di SD.
Menurut Miller dalam Roosdi Achmad Syuhada
(1998:15) Bimbingan didefinisikan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada
individu-individu dalam mencapai pemahaman dan pengarahan diri (Guidance is
the proces of helping individualis achieve the self understanding and
self and direction) sedangkan karier diartikan sebagai suatu rangkaian
pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan yang mengarah pada dunia
kerja (Dewa Ketut Sukardi, 1987:18), sedangkan bimbingan karier dapat
didefinisikan suatu proses pemberian bantuan kepada individu-individu dalam
mencapai penanaman dan pengarahan diri pada pekerjaan, jabatan dan kedudukan
yang miliki oleh individu. Bimbingan karier adalah proses bantuan yang
diberikan kepada siswa agar dapat memahami diri, memahami nilai-nilai, memahami
lingkungan, mengenal masalah dan cara mengatasi, serta dapat merencanakan masa
depan (Depdikbud Provinsi Jateng; 1991:4).
Dalam bukunya Dewa Ketut Sukardi (1987:22),
mendefinisikan Bimbingan Karier adalah bantuan layanan yang diberikan kepada
individu-individu untuk memilih, menyiapkan, menyesuaikan dan menetapkan
dirinya dalam pekerjaan yang sesuai serta memperoleh kebahagiaan daripadanya.
Berkaitan dengan sekolah, bimbingan karier dapat dipandang sebagai suatu proses
perkembangan yang berkesinambungan yang membantu terutama dalam hal perencanaan
karier, pembuatan keputusan, perkembangan ketrampilan/ keahlian informasi
karier, dan pemahaman diri.
Dari definisi tersebut, dapat diambil
kesimpulan, bahwa bimbingan karier adalah suatu proses bantuan, layanan
informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu agar dapat
mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan pilihan
karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa keputusan tersebut
adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya dihubungkan dengan
persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Bimbingan karier di sekolah dasar tidak
dimaksudkan untuk mengarahkan anak melakukan pilihan pilihan prematur. fokusnya
malahan akan kesadaran akan pilihan pilihan yang bakal tersedia , cara cara
mengantisipasi dan merencanakannya ,serta hubungannya dengan cirri cirri
pribadi .banyak murid yang perlu mengetahui bahwa mereka akan mempunyai
kesempatan kesempatan untuk memilih dan kompetensi untuk melaksanakannya .murid
murid ini juga perlu menyadarinya ,bagaimana mereka berubah ,dan bagai mana
mereka dapat menggunakan penggalaman penggalaman sekolah untuk menjelajah dan
bersiap guna menyongsong masa depan .
2.2
Pentingnya Bimbingan Karir Bagi
Siswa SD
Masalah karir sangat erat bahkan
tidak dapat dipisahkan dari masalah pribadi. Individu yang mengalami
masalah karir akan mengalami masalah pribadi juga. Oleh karena itu,
bimbingan karir dan bimbingan pribadi sangat erat kaitannya. Bimbingan
karir sangat penting dipelajari secara khusus karena beberapa alasan, diantanya:
1. Kebutuhan bimbingan karir akan jauh
lebih besar dari pada kebutuhan akan psikoterapi.
2. Bimbingan karir dapat bersifat
terapeutik atau sebagai penyembuhan. Super mengemukakan bahwa dengan
membantu membebaskan ketegangan, mengklarifikasi perasaan, memberikan wawasan,
membantu memperoleh sukses, dan mengembangkan perasaan kompeten dalam suatu
wilayah penyesuaian jabatan, memungkinkan individu menguasai aspek kehidupan
lain secara tepat. Dengan demikian penyesuaian karir membawa perbaikan
dalam penyesuaian secara keseluruhan.
3. Psikoterapi yang berorientasi kepada
perubahan struktur kepribadian harus diikuti oleh beimbingan karir.
Perubahan kepribadian yang diperoleh melalui proses psikoterapi jika dikaitkan
dengan pemilihan karir diperlukan orientasi kembali ke arah baru dalam
pengembangan karirnya.
2.3
Tujuan Pelaksanaan Bimbingan Karir
di SD
Bimbingan karir di sekolah dasar
diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam
kegiatan dan pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap
semua jenis pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup
yang positif. Bimbingan karir di sekolah dasar juga erat kaitannya dengan
upaya membantu peserta didik memahami mana yang disukai dan apa yang tidak
disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Menurut
Muro dan Kotman (1995:351) Program bimbingann karir di SD difokuskan pada
kesadaran diri dan dan kesadaran karir (self and career awarness).
Secara lebih operasional tujuan layanan bimbingan karir di SD adalah membantu
murid agar dapat:
1. Mengenal macam-macam dan ciri-ciri
berbagai jenis pekerjaan yang ada.
2. Merencanakan masa depan.
3. Membantu arah pekerjaan.
4. Menyesuaikan keterampilan, kemampuan
dan minat dengan jenis pekerjaan.
5. Membantu mencapai cita-cita
(Depdikbud,
1994).
Menurut Bailey dan Nihien (1989),
program pengembangan kesadaran karir di tingkat sekolah dasar, khususnya di
kelas tinggi hendaknya dikembangkan secara terpadu dan mencakup hal-hal
berikut:
1. Informasi yang difokuskan kepada
tenggung jawab dan struktur pekerjaaan.
2. Penyediaan waktu dan kesempatan bagi
peserta didik untuk berbagi pengetahuan tentang dunia kerja dan pengalaman yang
diperolehnya dari orang-orang sekitar tentang berbagai pekerjaan.
3. Kesempatan bagi peserta didik untuk
berinteraksi dengan orang-orang yang bekerja di sekitarnya.
4. Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengetahui bagaimana orang merasakan pekerjaan atau profesi yang diplihnya.
5. Kesempatan bagi peserta didik untuk
mengenali faktor jenis (gender) dalam pekerjaan.
2.4
Teknik Bimbingan Karir Bagi Murid SD
Bimbingan karir di sekolah dasar
dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket
bimbingan karir, pengamatan, bacaan, narasumber, dan ceritera.
1. Terpadu dalam KBM
Teknik ini merupakan teknik yang
paling memungkinkan mengingat pelaksana bimbingan di SD adalah guru.
Dalam teknik terpadu, guru hendaknya menliti materi kurikulum yang dapat
disisipi bimbingan karir
2. Paket bimbingan karir
Paket bimbingan karir dikemass dalam
bentuk modul yang terdiri dari satu topik dan sub topik pembahasan.
3. Bacaan
Dalam hal ini siswa disuruh untuk
membaca riwayat hidup orang-orang yang berhasil. Selain dalam buku
riwayat hidup, informasi jabatan dapat diperkaya dengan membaca sumber-sumber
bacaan seperti surat kabar, majalah, media elektronik, dll.
4. Narasumber
Wawasan murid tentang dunia
pekerjaan dapat pula diperoleh dengan mendatangkan narasumber ke sekolah untuk
berdoalog dengan anak-anak.Dapat pula ditugaskan untuk berdialog dengan orang
tua masing-masing.
5. Pengamatan
Dalam hal ini siswa dapat diajak
jalan-jalan menuju suatu tempat, kemudian di sepanjang jalan mereka diminta
mengadakan pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan apa saja yang yang
ditemukan.
6. Ceritera
Murid usia SD sangat menyenangi
ceritera, oleh karena itu guru dapat saja melaksanakan bimbingan karir melalui
ceritera. Akan sangat terkesan jika tokoh-tokoh dalam ceritera
divisualisasikan melalui boneka, atau media gambar.
2.5
Materi Bimbingan Karir di SD
Isi bimbingan karir yang hendaknya
dikembangkan di SD menurut buku pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di SD (1994)
adalah sebagai berikut:
a. Isi Bimbingan Karir untuk kelas
rendah mencakup:
1)
Mengenalkan perbedaan antar teman sebaya.
2)
Menggambarkan perkembangan diri siswa.
3)
Menjelaskan bahwa bekerja itu penting bagi kehidupan sesuai
dengan tuntutan lingkungan.
4)
Mengenalkan keterampilan yang dimiliki.
5)
Menjelaskan macam-macam pekerjaan yang ada di lingkungan
sekolah.
6)
Mengenalkan macam-macam pekerjaan yang dilakukan orang
dewasa.
7)
Mengenalkan kegiatan-kegiatan yang menarik.
8)
Mengenalkan mengapa ora memilih suatu pekerjaan, dan pilihan
itu masih dapat berubah.
9)
Menjelaskan bahwa kehidupan masa depan dapat direncanakan
dari sekarang.
10) Mengenalkan bahwa kehidupan
seseorang dapat memiliki banyak peran.
11) Menjelaskan bahwa pekerjaan
seseorang dipengaruhi oleh minat dan kecakapannya.
b. Isi Bimbingan Karir untuk kelas
tinggi:
1) Menjelaskan mencontoh orang-orang
yang berhasil.
2) Melatih siswa menggambarkan
kehidupan di masa yang akan datang.
3) Membimbing diskusi mengenai
pekerjaan wanita dan pria.
4) Menjelaskan jenis-jenis keterampilan
yang diakitkan dengan pekrejaan tertentu.
5) Melatih siswa membayangkan hal-hal
yang akan dilakukan kira-kira 25 tahun yang akan datang.
6) Membimbing siswa tentang
macam-macam gaya hidup dan pengaruhnya.
7) Menjelaskan pengaruh nilai yang
dinaut dalam pengambilan keputusan.
8) Membimbing siswa untuk
meperkirakan bahwa meneladani tokoh panutan dapat meepengaruhi karir.
9) Melatih siswa merencanakan pekerjaan
apa yang cocok dengan dirinya pada masa dewasa ini.
10) Membimbing siswa berdiskusi tentang
pengaruh pekerjaan orang terhadap kehisupan anak.
11) Melatih murid melihat hubungan
antara minat dan kemampuan.
12) Mengenalkan bermacam-macam untuk
menilai kemajuan prestasi.
2.6
Perkembangan Karir di Usia Anak SD
a.
Teori
perkembangan karir Super
(Sharf, 1992 : 123) disebut dengan istilah pelangi perkembangan karir sepanjang
hayat. Ada dua konsep utama yang perlu dipahami dari pelangi perkembangan karir
sepanjang hayat karya Super ini, yaitu peran kehidupan (roles) dan tahapan
perkembangan karier (Development stages). Super (Sharf, 1992 : 122)
mendeskripsikan enam peran kehidupan yaitu peran individu sebagai (1) Child,
(2) Student, (3) Leisurite, (4) Citizen, (5) Worker, (6) Homemaker.
Menurut Super
(Sharf, 1992 : 122), pada masa anak sebagai Child, Student, dan Leisurite
merupakan peran yang sangat penting. Sedangkan pada masa remaja peran utama
yang dianggap penting ialah sebagai Citizen dan Worker. Tetapi peran sebagai
Worker masih terbatas, karena peran ini menjadi peran utama masa dewasa.
Dalam
mengembangkan teori tentang tahapan perkembangan karir, Super (Sharf, 1992 :
124) mengemukakan lima tahapan perkembangan, yaitu tahap (1) pertumbuhan
(growth), (2) eksplorasi (exploration), (3) penentuan (establiahment), (4)
pemeliharaan (maintenance), dan (5) tahap penurunan (disengagement). Kelima
tahapan tersebut terbagi atas sub-sub tahapan.
Tahapan
pertumbuhan (gowth) karir terjadi pada usia antara 0-14 tahunan. Tahap ini
terdiri atas empat sub tahapan perkembangan, yaitu sub tahapan berkembangnya
keingintahuan (curiosity), fantasi (fantasies), minat (interests), dan
berkembangnya kemampuan (capacities) karir.
Keingintahuan
anak pada usia 0-4 tahunan terhadap jenis-jenis karir merupakan awal
perkembangan karir individu. Misalnya, anak yang melihat dokter sedang memeriksa
pasiennya, jika ia tertarik oleh dunia kedokteran yang dilihatnya maka ia akan
terdorong untuk mencari tahu tentang kedokteran. Jadi keingintahuan merupakan
dorongan dasar (drive) atau kebutuhan (needs) sedangkan eksplorasi merupakan
perilaku (action).
Sub tahapan
fantasi terjadi pada usia 4-7 tahun di mana anak mulai mengembangkan fantasi
karirnya. Misalnya, anak bermain dokter-dokteran seolah-olah ia sebagai dokter
yang sebenarnya. Sub fantasi yang ketiga ditandai dengan munculnya minat anak
terhadap karir tertentu, yang terjadi antara usia 7-11 tahun. Misalnya anak
yang berminat menjadi pesepak bola profesional ia mulai menekuni dan menikmati
aktivitas-aktivitas persepakbolaan. Tetapi pada tahap ini mereka belum
mempertimbangkan faktor-faktor penghambat karir yang diminatinya itu. Sub
tahapan keempat ialah berkembangnya kemampuan yang menjadi dasar terbentuknya
kecakapan pada karir tertentu. Umumnya, sub tahapan ini terjadi diantara usia
11-14 tahun.
Tahap ekslorasi
(eksploration) karir terjadi pada usia antara 18-15 tahunan. Tahap ini mencakup
upaya-upaya individu dalam memperoleh suatu ide yang lebih baik tentang
informasi pekerjaan, memilih alternatif-aternatif karir, mengambil keputusan
karir, dan mulai bekerja (Super dalam Sharf, 1992 : 180)
Tahapan ini terjadi atas tiga sub tahapan, yaitu kristalisasi (crystallizing), spesifikasi (specifying), dan implementasi (implementing) karir.
Tahapan ini terjadi atas tiga sub tahapan, yaitu kristalisasi (crystallizing), spesifikasi (specifying), dan implementasi (implementing) karir.
Tahap penentu
(establisment) karir terjadi pada usia antara 30-45 tahun. Tahap pemeliharaan
(maintenance), karir terjadi pada usia antara 45-65 tahun. Tahap penurunan
(disengagement) karir pada umumnya terjadi dimulai usia 65 tahun keatas.
b.
Karier
anak usia SD menurut teori ciri dan faktor
Teori ciri dan faktor
dikembangkan Frank Parson pada tahun 1909. Dalam pandangan Parson, istilah ciri
mengacu kepada suatu karakteristik individu yang dapat di ukur melalui tes.
Istilah faktor mengacu pada dua hal. Pertama, mengacu kepada suatu
karakteristik yang dipersyaratkan untuk berhasil dalam penampilan kerja. Kedua,
mengacu kepada suatu pendekatan statistik yang digunakan untuk membedakan
karakteristik penting suatu kelompok orang. Dengan demikian istilah ciri dan
faktor mengacu kepada asesmen terhadap karakteristik-karakteristik individu dan
pekerjaan (Sharf, 1992 : 17).
Menurut teori ini anak
SD telah memunculkan ciri dan faktor yang dapat dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan karir. Untuk pengembangan karir pada anak usia SD, Parson
(Sharf, 1992 : 18-34) mengemukakan dua langka pengambilan keputusan karir.
Pertama, perolehan
pemahaman diri ialah pemahaman secara jelas tentang sikap, prestasi, kemampuan,
minat, amibisi, sumber keterbatasan dan penyebab-penyebabnya, nilai-nilai, dan
kepribadian. Sejak dini anak usia SD dibimbing untuk memahami kesemuanya itu.
Misalnya, anak usia SD sudah mulai diajak mendiskusikan kelebihan dan
kekurangan diri sendiri dilihat dari prestasi belajarnya, diajak mendiskusikan
minat-minatnya, dan mendiskusikan berbagai hal yang terkait dengan cirri-ciri
dirinya. Kedua, memperoleh pengetahuan tentang dunia kerja yang mencakup
pengetahuan tentang informasi tipe lapangan kerja seperti kondisi dan upah
kerja, sistem klasifikasi kerja, serta ciri dan faktor yang dipersyaratkan
suatu pekerjaan. Dalam memfasilitasi perkembangan karier anak usia SD orang tua
atau guru hendaknya mengenalkan semua bidang karir yang ada, terutama yang
dekat dengan lingkungan anak.
2.7
Contoh Konkrit dan Program
Pelaksanaan Bimbingan Karir di SD
Dalam pelaksanaan bimbingan karir di
SD, konselor memberikan gambaran kepada siswa mengenai pentingnya pekerjaan
untuk menunjang kehidupannya di masa depan yang disampaikan dengan bahasa yang
sederhana. Memberikan informasi tentang jenis-jenis pekerjaan yang ada di
lingkungan sekitarnya sehingga menumbuhkan cita-cita didalam diri siswa dengan
menggambarkan ciri-ciri masing-masing suatu pekerjaan. Konselor juga memberikan informasi
tentang keuletan dan ketabahan dalam mengajar dan mengembangkan karir tertentu.
Contoh
konkrit pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua
pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan
pendekatan kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar, (2). Pengajaran unit,
(3). Papan buletin, (4). Hari Karier dan (5). Karya Wisata Karier.
Pendapat di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui
dua cara pendekatan sebagai berikut :
a. Pendekatan
Individual yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan
karier
melalui dua cara :
1.
Konseling tentang pemecahan
kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
2.
Bantuan perorangan agar
masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan
penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
b.
Pendekatan Kelompok
1.
Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan
Bimbingan Karier, menggunakan lima Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman
diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d). Hambatan dan cara
mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
2.
Pengajaran Unit, setiap bidang studi
memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama
proses belajar hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu
pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan
suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
3.
Papan Buletin, maksudnya melalui
papan buletin petugas BK memasang informasi. Informasi tentang berbagai jenis
pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan
sebagainya.
4.
Karya Wisata, maksudnya para siswa
diajak berkunjung ke tempat suatu pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang
suatu pekerjaan.
Saat ini, seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada pola pikir siswa. Tidak
jarang kita menemukan siswa seusia SD telah menggunakan Handphone yang canggih
seperti BlackBerry dan didukung oleh layanan internet. Sehingga mereka dengan
bebas berinteraksi dengan siapa saja. Handphone yang didukung oleh layanan
internet, mampu membuka peluang usaha seperti jual beli Online, maka dengan
begitu dapat membuka wawasan siswa tentang dunia kerja atau karir melalui
HandPhone yang mereka miliki. Namun
kegiatan ini harus tetap berada di bawah pengawasan orang tua dan orang tua
harus member tahu tentang dampak positif dan negative dari jual beli online
melalui Handphone, agar anak tersebut mampu berfikir kritis.
2.9
Jenis Masalah Karir Di SD
Bimbingan karir di sekolah diarahkan
untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan
pekerjaan di dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis
pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang positif.
Bimbingan karir di sekolah dasar juga terkait erat dengan upaya membantu
peserta didik memahami apa yang disukai dan tak disukai, kecakapan diri,
disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Masalah karir yang terjadi pada siswa
sekolah biasanya
adalah:
1. Siswa SD selalu berpikir untuk masa
depan (membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai tahap yang
realistis.
2. Siswa SD mempunyai cita-cita yang
tinggi namun belum mengerti apakah itu sesuai denga kemampuan para
siswa.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Bimbingan karier adalah suatu proses
bantuan, layanan informasi dan pendekatan terhadap individu/ kelompok individu
agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal dunia kerja untuk menentukan
pilihan karier, mampu untuk mengambil keputusan karier dan mengakui bahwa
keputusan tersebut adalah yang paling tepat/ sesuai dengan keadaan dirinya
dihubungkan dengan persyaratan-persyaratan karier yang akan ditekuninya.
Bimbingan karir sangat penting dipelajari
secara khusus karena kebutuhan bimbingan karir akan jauh lebih besar dari pada
kebutuhan akan psikoterapi, bimbingan karir dapat bersifat terapeutik atau
sebagai penyembuhan, dan psikoterapi yang berorientasi kepada perubahan
struktur kepribadian harus diikuti oleh beimbingan karir. Secara umum
tujuan bimbingan karir bagi siswa Sekolah Dasar yaitu untuk menumbuhkan
kesadaran dan pemahaman peserta didik akan ragam kegiatan dan pekerjaan di
dunia sekitarnya, pengembangan sikap positif terhadap semua jenis
pekerjaan dan orang lain, dan mengembangkan kebiasaan hidup yang
positif.
Bimbingan karir di sekolah dasar
dapat dilaksanakan dengan berbagai teknik seperti: terpadu dalam KBM, paket
bimbingan karir, pengamatan, bacaan, narasumber, dan ceritera.
Isi bimbingan karir yang hendaknya
dikembangkan di SD menurut buku pedoman Bimbingan dan Penyuluhan di SD (1994)
dibedakan antara Bimbingan Karir untuk kelas rendah dan Bimbingan Karir untuk
kelas tinggi. Kelas rendah meliputi kelas 1 , 2, 3 dan kelas tinggi meliputi
kelas 4, 5, 6.
Ada beberapa teori yang mengemukakan tentang Perkembangan
Karir di usia anak SD yaitu teori
perkembangan karir Super yang disebut dengan istilah pelangi perkembangan karir
sepanjang hayat, dan teori ciri dan factor istilah
ciri dan faktor mengacu kepada asesmen terhadap karakteristik-karakteristik
individu dan pekerjaan.
Dalam pelaksanaan bimbingan karir di
SD, konselor memberikan gambaran kepada siswa mengenai pentingnya pekerjaan
untuk menunjang kehidupannya di masa depan yang disampaikan dengan bahasa yang
sederhana.Contoh konkrit pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah
dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan
penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan:(1). Paket belajar,
(2). Pengajaran unit, (3). Papan buletin, (4). Hari Karier dan (5). Karya
Wisata Karier. Saat
ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pula pada
pola pikir siswa dan memudahkan siswa untuk mencari tahu segala sesuatu dengan
cepat. Hal ini akan membuat siswa berfikir lebih kritis, namun tindakan ini
harus selalu dalam pengawasan orang tua.
Bimbingan karir di sekolah dasar
juga terkait erat dengan upaya membantu peserta didik memahami apa yang disukai
dan tak disukai, kecakapan diri, disiplin, mengontrol kegiatan sendiri. Masalah
karir yang terjadi pada siswa sekolah biasanya adalah siswa SD selalu berpikir
untuk masa depan (membayangkan dirinya akan menjadi apa) namun belum mencapai
tahap yang realistis, dan siswa SD mempunyai cita-cita yang tinggi namun belum
mengerti apakah itu sesuai denga kemampuan para siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Hadi,
Irwan. 2013. Perkembangan Peserta Didik Perkembangan
Karir Anak SD. (Online), diakses tanggal 08 November 2015, http://irwanhadipgsd.blogspot.co.id/2013/11/perkembangan-peserta-didik
perkembangan_1246.html.
0 comments:
Post a Comment